HARUS SIAP
KALAH DAN HARUS SIAP MENANG
Sebagai
Negara yang baru berdemokrasi secara system ketatanegaraan, tentunya hal yang
wajar ketika banyak persoalan yang muncul di permukaan pablik, hal ini
memperlihatkan keserius kita sebagai warga Negara yang baik dalam menetukan
pemimpin yang peduli kepada rakyat. Pesta demokrasi bangsa Indonesia yang ke 4
kali yang di pilih secara langsung oleh rakyat. Meninggalkan hal yang perlu
kita cermati dan kita pahami, bagaimana kedepan kita lebih baik berdemokrasi,
pada saat sekarang pariode 2014 / 2019 ada dua calon yang berkompetisi yang
pastinya dua orang ini adalah tokoh – tokoh terbaik bangsa Indonesia. Yang mana
setelah proses yang di lakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Indonesia ( KPU).
Yang mana kedua pasang calon ini, yang pertama, Hj Prabowo Subiato, Hatta
rajasa dan yang kedua Hj Jokowidodo, M, Yusuf Kalla. Lulus privikasi oleh KPU.
Yang
mana pasangan urut satu berkualisi dengan, GARINDRA PPP, PKS, PBB, GOLKAR, PAN,
sedang pasangan no urut dua berkualisi dengan, PDIP, NASDEM, PKB, PKPI,
HANURA, setelah di tetap oleh KPU kedua
pasang calon ini resmi dinyatakan menjadi calon Presiden priode 2014 / 2019.
Menjelang tanggal 19 juli pemilih tentunya kedua pasang calon ini harus
menggikuti langkah – langkah dan proses. Baik massa kapanye maupu massa tenang,
di dalam massa kepanye banyak hal – hal yang tidak mendidik yang di tampilkan
di permukaan bablik, seperti hujat menghujat, caci mencaci. Tentunya ini adalah
langkah – langkah yang tidak bagus dalam berdemokrasi ada juga yang melakukan
Black campain. Semua media dikuasai oleh kedua pasang calon, yang hanya menipu dan menampilkan hal- hal
yang bagus bagi yang punya media dan hal yang tak bagus bagi yang tak punya
media, hal ini menjadi totonan oleh rakyat Indonesia.
sehingga banyak masyarakat yang kecewa sehingga
ini akan berujung rendahnya tingkat pemilih Presiden pada tanggal 19 juli 201.
Secara teori politik kedua pasang calon ini menggunakan teori yang berbeda.
yang no satu selalu mengkedepankan ekonomi kerakyatan dan membangkitkan rasa
nasionalisme, dan yang no dua lebih kepada teknis dari buah pemikiran
kerakyatan. Bertepatan pada tanggal 22 Tahun 2014 KPU akan membacakan
Rekapitulasi hasil pemenang Presiden Rebublik Indonesia yang ke 7, menjelang
pembacaan rekapitulasi yang sudah selesai 29 prov, pasangan no urut satu
mennyatakan keluar dari rungan KPU, yang mana pasangan no urut satu mengagap
KPU tidak indipenden dalah menjalankan tugas. Karna menurut dari keterang
pasangan urut satu banyak terjadi kecurangan, ada sekitar 4000 suara yang
hilang.
Seperti
yang kita ketahuai dalam perang banyak srtegi yang digunakan oleh ahlih perang, agar dia bisa memenangkan perperangan.
Seorang kasatria harus bisa menerima
ketika dalam pertempuran dia gagal untuk
meraih kemengan. Siapapun pemenangnya tentu yang kalah harus dengan jiwa
kastria menerimanya. Tapi kalau seseorang berperang tidak membawa kepentingan
rakyat, tentunya orang itu hanya mencari kekuasaan dengan menipu rakyatnya
Komentar
Posting Komentar